CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Sabtu, 24 Mei 2008

Tugas Bu ARI



JENIS-JENIS KAMERA
1. Kamera Saku Otomatis (Pocket Camera) Biasanya Pocket Cam ini sangat mudah digunakan, kita hanya perlu melakukan Point and Shoot tanpa harus melakukan setting yang "rumit" pada kamera, ada juga beberapa jenis Pocket Cam yang menyediakan fitur untuk memilih ISO dan tema yang sesuai dengan kondisi objek yang akan kita ambil.

2. Kamera Konsumer Manual (Consumer Camera)
Bentuk kamera dari kamera ini biasanya seperti kamera profesional, namun ada juga yang berbentuk kamera saku. Kamera ini memungkinkan kita untuk mengatur Focus, Exposure, Aperture, dan ISO. Tapi kamera ini juga menyediakan fitur seting otomatis. kalau kata fotografer, kamera ini memiliki fitur A (atau Av), P , S , dan M.

3. Kamera Profesional (Profesional Camera). Kamera ini adalah kamera yang dilengkapi lensa dengan teknologi SLR (Single Lens Reflex), dan bentuknya biasanya cukup besar. Kamera ini menyediakan berbagai jenis pengaturan. Kamera jenis ini, bisa dibilang kamera yang paling berkelas, karena selain kita bisa mengatur seluruh detail pada kamera, kita juga bisa membongkar-pasang lensa SLR sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, beberapa keunggulan Kamera berjenis SLR ini adalah, memiliki Shutter Lag dan Shoot to Shoot Average yang singkat, ditambah keunggulan pada kemampuan ISO, dan jumlah Pixel.

4.Kamera Prosumer (Prosumer Camera)
Bisa dibilang kamera ini adalah jenis kamera Semi-SLR. bentuknya mirip dengan kamera SLR, tapi kemampuannya tidak sebaik kamera SLR. perbedaan yang paling mencolok adalah pada lensa dan viewfinder, Kamera semi-SLR hanya memiliki 1 lensa permanen pada bodi kamera. sehingga lensa pada kamera ini tidak bisa kita bongkar-pasang seperti pada kamera SLR. selain itu teknologi viewfinder pada kamera ini juga berbeda dengan kamera SLR, meskipun sama-sama menggunakan lensa SLR untuk membidik objek, namun yang tampil di LCD kamera semi-SLR adalah hasil pencitraan Digital, sedangkan pada kamera SLR, yang tampil di LCD kamera adalah hasil pencitraan Optik. Kalau kalian hobi dengan fotografi, tapi memiliki masalah dengan "DANA", kalian bisa memilih kamera jenis ini.


Nah, mudah-mudahan penjelasan diatas berguna buat kita. memang gak terlalu mendetail, tapi setidaknya, bisa membantu kita untuk memilih kamera yang cocok dengan kebutuhan kita. Kamera Digital
Perkembangan teknologi telah begitu canggih sehingga komputer mampu menerima input dari kamera. Kamera ini dinamakan dengan Kamera Digital dengan kualitas gambar lebih bagus dan lebih baik dibandingkan dengan cara menyalin gambar yang menggunakan scanner. Ketajaman gambar dari kamera digital ini ditentukan oleh pixel-nya. Kemudahan dan kepraktisan alat ini sangat membantu banyak kegiatan dan pekerjaan. Kamera digital tidak memerlukan film sebagaimana kamera biasa. Gambar yang diambil dengan kamera digital disimpan ke dalam memori kamera tersebut dalam bentuk file, kemudian dapat dipindahkan atau ditransfer ke komputer. Kamera digital yang beredar di pasaran saat ini ada berbagai macam jenis, mulai dari jenis kamera untuk mengambil gambar statis sampai dengan kamera yang dapat merekan gambar hidup atau bergerak seperti halnya video.


Beragam Jenis Kamera Digital
Secara prinsip, fotografi digital memiliki kesamaan definisi dengan fotografi analog. “Seni melukis dengan cahaya” begitulah para fotografer mendefinisikannya. Sedangkan perbedaaan terbesarnya terletak pada perangkat yang digunakan dan teknis pengambilan gambarnya.


1. Compact digital camera atau bisa disebut ‘digicam’
Dengan menekankan pada kemudahan dan kepraktisan pengambilan gambar, jenis kamera ini terhitung paling banyak digunakan oleh masyarakat. Proses pengaturan waktu pengambilan gambar, sepenuhnya dilakukan secara otomatis oleh chip yang ada dalam komponen kamera tersebut. Selain itu, terdapat juga beberapa pilihan standar untuk pengambilan gambar yang bisa disesuaikan secara manual oleh penggunanya seperti; zoom, ukuran resolusi gambar, tingkat kecerahan gambar dan lain-lain.


2. Bridge Camera. Jenis yang kedua ini dinamakan bridge ( jembatan ) karena memiliki kesamaan dengan Compact Digital Camera dan Digital SLR Camera. Dari segi kemudahan pengoperasian, Bridge Camera mirip dengan Compact Digital Camera. Tetapi dari segi fitur, fungsi, ukuran dan bentuk body lebih dekat dengan Digital SLR Camera. Bridge Camera mampu menghasilkan format gambar JPEG, RAW dan TIFF. Hasilnya? Ketajaman warna, kontras maupun depth of field terlihat lebih jelas di sini.


3. Digital Single-Lens Reflex Camera
lnilah kamera digital yang sering digunakan oleh jurnalis dan fotografer profesional. Kamera DSLR mementingkan kualitas hasil gambar. Seperti kamera SLR analog, lensa jenis ini dapat diatur secara manual. Begitu juga pengaturan exposure metering, focusing atau shutter speed bisa diatur secara manual oleh penggunanya melalui LCD kamera. Meskipun begitu, penggunaan tidak selalu diatur secara manual. Layaknya digital compact camera, mode otomatis juga terdapat di dalamnya.


4. Professional Modular Digital Camera System
Kamera digital ini termasuk jenis yang paling mahal. Biasanya digunakan untuk keperluan pemotretan di studio yang besar atau untuk keperluan fotografi komersil. Kamera ini mempunyai resolusi sampai 39MP. Keistimewaan lain dari Professional Modular Digital Camera System adalah kemampuannya menggunakan media penyimpanan data digital maupun roll film konvensional. Soal harga, satu paket Professional Modular Digital Camera System ini bisa mencapai US$ 40.000 atau setara dengan Rp 340 juta.
Kamera

kamera adalah alat paling populer dalam aktivitas fotografi. Nama ini didapat dari camera obscura, bahasa Latin untuk "ruang gelap", mekanisme awal untuk memproyeksikan tampilan di mana suatu ruangan berfungsi seperti cara kerja kamera fotografis yang modern, kecuali tidak ada cara pada waktu itu untuk mencatat tampilan gambarnya selain secara manual mengikuti jejaknya. Dalam dunia fotografi, kamera merupakan suatu peranti untuk membentuk dan merekam suatu bayangan potret pada lembaran film. Pada kamera televisi, sistem lensa membentuk gambar pada sebuah lempeng yang peka cahaya. Lempeng ini akan memancarkan elektron ke lempeng sasaran bila terkena cahaya. Selanjutnya, pancaran elektron itu diperlakukan secara elektronik. Dikenal banyak jenis kamera potret.

Empat bagian dasar kamera
Minimal terdiri atas:
• Kotak yang kedap cahaya atau badan.
• Sistem lensa.
• Pemantik potret (shutter).
• Pemutar film

Badan
Adalah bagian yang sama sekali kedap cahaya. Di dalam bagian ini cahaya yang sudah difokuskan oleh lensa akan diatur agar tepat membakar film.
Untuk kamera untuk tujuan seni fotografi, biasanya ditambahkan beberapa tombol pengatur, antara lain:
• Pengatur ISO/ASA Film.
• Shutter Speed.
• Aperture (Bukaan Diafragma).
Jika diperlukan bisa pula ditambah peralatan:
• Blitz (atau lebih umum disebut lampu kilat atau flash)
• Tripod
• Lightmeter

Sistem lensa
Sistem lensa dipasang pada lubang depan kotak, berupa sebuah lensa tunggal yang terbuat dari plastik atau kaca, atau sejumlah lensa yang tersusun dalam suatu silinder logam.
Tingkat penghalangan cahaya dinyatakan dengan angka f, atau bukaan relatifnya. Makin rendah angka f ini, makin besar bukaannya atau makin kecil tingkat penghalangannya. Bukaan ini diatur oleh jendela diafragma. Bukaan relatif diatur oleh suatu diafragma. Untuk kamera SLR, lensa dilengkapi dengan pengatur bukaan diafragma yang mengatur banyaknya cahaya yang masuk sesuai keinginan fotografer.
Jenis lensa cepat ataupun lensa lambat ditentukan oleh rentang nilai F yang dapat digunakan.
Disamping lensa biasa, dikenal juga lensa sudut lebar (wide lens), lensa sudut kecil (tele lens), dan lensa variabel (variable lens, atau oleh kalangan awam disebut dengan istilah lensa zoom.
Lensa sudut lebar mempunyai jarak fokus yang lebih kecil daripada lensa biasa. Namun sebutan itu bergantung pada lebarnya film yang digunakan. Untuk film 35 milimeter, lensa 35 milimeter akan disebut lensa sudut lebar, sedangkan lensa 135 milimeter akan disebut lensa telefoto.
Lensa variabel dapat diubah-ubah jarak fokusnya, dengan mengubah kedudukan relatif unsur-unsur lensa tersebut. Lensa akan memfokuskan cahaya sehingga dihasilkan bayangan sesuai ukuran film. Lensa dikelompokkan sesuai panjang focal length (jarak antara kedua lensa).
Focal lenght mempengaruhi besar komposisi gambar yang mampu dihasilkan. Dalam masyarakat umum, lebih dikenal dengan istilah zoom.
Pemantik Potret
Tombol pemantik potret atau shutter dipasang di belakang lensa atau di antara lensa. Kebanyakan kamera SLR mempunyai mekanisme pengatur waktu untuk memungkinkan mengubah-ubah lama bukaan shutter. Waktu ini ialah singkatnya pemetik potret itu membuka, sehingga memungkinkan berkas cahaya mengenai film.
Beberapa masyarakat awam menganggap kemampuan kamera sebanding dengan besarnya nilai maksimum shutter speed yang bisa digunakan.

Bagian lain
Bagian lain sebuah kamera, antara lain:
1. Mekanisme memutar film gulungan agar bagian-bagian film itu bergantian dapat disingkapkan pada objek
2. Mekanisme fokus yang dapat mengubah-ubah jarak antara lensa dan film,
3. Pemindai komposisi pemotretan (range finder) yang menunjukkan apa saja yang akan terpotret serta apakah objek utama akan terfokuskan
4. lightmeter untuk membantu menetapkan kecepatan pemetik potret dan atau besarnya bukaan, agar banyaknya cahaya yang mengenai film cukup tepat sehingga diperoleh bayangan atau gambar yang memuaskan.
Beberapa kamera, terutama jenis kamera poket biasanya tidak memiliki salah satu dari bagian-bagian tersebut.

Jenis kamera berdasarkan media penangkap cahaya
Kamera film menggunakan pita seluloid (atau sejenisnya, sesuai perkembangan teknologi). Butiran silver halida yang menempel pada pita ini sangat sensitif terhadap cahaya. Saat proses cuci film, silver halida yang telah terekspos cahaya dengan ukuran yang tepat akan menghitam, sedangkan yang kurang atau sama sekali tidak terekspos akan tanggal dan larut bersama cairan pengembang (developer).
Kamera film
Jenis kamera film yang digunakan adalah dari jenis 35 milimeter, yang menjadi populer karena keserbagunaan dan kecepatannya saat memotret, karena kamera ini berukuran kecil, kompak dan tidak mencolok. Lensa kadang dapat dipertukarkan, dan kamera itu dapat memuat gulungan film untuk 36 singkapan, bahkan kadang lebih.

Pembagian film berdasarkan jenis bahan dan kesensitifannya:
• Film hitam putih
• Film warna
• Film positif
• Film negatif
• Film daylight
• Film tungsten
• Film infra merah (sensitif terhadap panas yang dipantulkan permukaan objek)

Kamera polaroid
Kamera jenis ini memakai lembaran polaroid yang langsung memberikan gambar positif sehingga pemotret tidak perlu melakukan proses cuci cetak film.
Kamera digital
Kamera jenis ini merupakan kamera yang dapat bekerja tanpa menggunakan film. Si pemotret dapat dengan mudah menangkap suatu objek tanpa harus susah-susah membidiknya melalui jendela pandang karena kamera digital sebagian besar memang tidak memilikinya. Sebagai gantinya, kamera digital menggunakan sebuah layar LCD yang terpasang di belakang kamera. Lebar layar LCD pada setiap kamera digital berbeda-beda.
Sebagai media penyimpanan, kamera digital menggunakan internal memory ataupun external memory yang menggunakan memory card.

0 komentar: